Jumat, 15 Maret 2013

Perjalanan Ke Dufan Bareng Galaxi 3

Perjalanan gue kali ini ke Dunia Fantasi (Dufan) merupakan yang kesekian kalinya, tapi ini adalah perjalanan yang paling berkesan dihidup gue, yuk kita simak...

Gue dan temen-temen sudah berencana untuk jalan-jalan ke Dufan sambil memanfaatkan waktu liburan disaat kelas 12 sedang Ujian Akhir Sekolah. Gue dan teman-teman menggunakan 3 mobil, 2 mobil pribadi & 1 mobil angkot, gue naik mobil angkot karena gue mencoba untuk Down To Earth dan gue sebagai lelaki sejati gue merupakan seorang Angkoters.
Perjalanan ke Dufan bukanlah perjalanan yang mudah, apalagi waktu itu gue berangkat jam setengah 9 dan pasti kita bakal kena macet karena kita berangkat ke Dufan itu pas hari kerja, tau sendiri kan di Jakarta itu tol yang seharusnya menjadi jalan bebas hambatan, tapi ini justru menjadi jalan penuh hambatan, macet banget men..

Singkat cerita, sesampainya di Dufan ini justru semakin menyusahkahan, dimana temen gue yang mesen tiket yaitu Tining justru berada di loket yang berbeda, terpaksalah kami memutar balik dan pindah ke loket yang berbeda. Dalam perjalanan menuju loket yang berbeda kemacetan sudah tidak bisa terhindarkan, mobil-mobil kita dihimpit truk-truk besar di tengah kemacetan, kami pun bersabar. Dan ketika sudah sampai di loket, untunglah kami ketemu Tining di dekat loket, kasihan dia kepanasan, tapi tak apalah ini kan salah dia juga. Kami pun masuk area Ancol dan menuju Dufan, sebelumnya gue udah nazar untuk tidak menaiki 3 wahana iblis, yaitu Tornado, Histeria, dan Kora-Kora. Nazar gue pun berhasil, gue tidak menaiki ketiga wahana itu, bukannya gue takut, tapi gue cuma ngeri aja..
Oh iya, gue juga menaiki salah satu wahana yang termasuk mengacu adrenalin, yaitu Halilintar (Roller Coaster). Padahal, sebenarnya gue takut naik wahana ini, tapi mau gimana lagi karena gue lelaki sejati gue harus naik wahana dengan kecepatan tinggi ini. Bahkan, gue sampe ketagihan naik wahana ini, bayangin aja gue naik 2 kali wahana ini sampe-sampe tenggorokan gue sakit teriak mulu. Hmm, ngomongin masalah teriak, pas gue naik yang kedua kalinya gue sebangku sama temen gue yang bernama Abrar, sungguh tak terbayangkan saat menaiki wahana ini, ternyata masih ada sisi cewek di dirinya, pas dia teriak itu gue kaget, suara cewek keluar dari mulutnya, sudah seperti suara anak gadis perawan..

Tetapi, dari semua wahana yang gue naiki adalah Niagara-Gara, kenapa? Karena di wahana ini gue dipertemukan dengan seorang wanita cantik yang sedang mengenakan jersey kelas sepertinya, nama yang tertera di jerseynya adalah Menel, gue pun ingin mendapatkan pin BB miliknya, tapi karena saat ingin menaiki Niagara-Gara pun harus mengantri panjang, terpaksa gue berniat untuk menunggunya di luar wahana ini. Namun, begitu gue keluar wahana ini, justru temen gue yang bernama Nadhifah menyuruh gue untuk cepat-cepat bergegas untuk pulang karena waktu menunjukkan pukul 16.35. Dan rencana gue pun untuk berkenalan dengan Melen pun musnah, tapi ternyata karena sepertinya gue jodoh sama dia, temen gue si Adib ternyata kenal sama temennya si Menel, karena ternyata Menel itu pun bersekolah di SMAN 26 Jakarta Selatan dimana di situ banyak sekali temannya Adib, yap Adib itu rumahnya di Jak-Sel dan Adib alumni SMPN 41, dan banyak sekali temannya yang masuk SMAN 26 Jak-Sel. Dan nama asli dari Menel adalah Refani, nama panggilan aslinya adalah Fani. Mungkin Tuhan sudah mempertemukan antara gue dan Fani, jujur gue naksir sama dia, padahal tadinya gue udah frustasi bakalan gak bisa kenalan lagi sama dia, ternyata gue & dia itu tidak bisa dipisahkan. Oh iya, gue punya beberapa fotonya dia, cantik banget deh, nih liat...


Gimana? Cantiknya bukan main kan? Memang selalu indah rencana-Nya. Dan gue pun berterima kasih pada-Nya karena telah mencipatakan perempuan secantik Refani si Menel. ;)

Sekian dari kisah gue ini, tunggu ya cerita-cerita gue yang selanjutnya...

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More